Tram Saham. Pemegang saham SMRU per 31 Desember 2021 antara lain PT Trada Alam Minera Tbk sebesar 5230 persen PT ASABRI (Persero) sebesar 811 persen dan masyarakat 3959 persen Sejak terakhir diperdagangkan saham TRAM ada di harga Rp 50 per saham Sementara kapitalisasi pasarnya mencapai sebesar Rp 4964 miliar.
Lihat berita harga saham data fundamental teknikal analisis dan laporan keuangan saham TRAM (Trada Alam Minera Tbk) Investasi Nabung Beli atau Jual sahamnya secara online dengan mudah PT Trada Alam Minera Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam penyediaan jasa transportasi angkutan laut dan pengiriman Perusahaan memiliki 2 lini usaha yaitu Jasa.
Saham SMRU dan TRAM Berpotensi Delisting Saham Liputan6.com
Sedangkan susunan Pemegang Saham SMRU berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Perseroan per 31 Desember 2021 adalah PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) 5230% PT ASABRI (Persero) 811% dan masyarakat 3959%.
Terseret Kasus Jiwasraya, Saham TRAM Bakal Didepak Bursa
Terseret Kasus Jiwasraya Saham TRAM Bakal Didepak Bursa Jakarta CNBC Indonesia Bertambah lagi satu perusahaan yang berpotensi didepak paksa atau force delisting dari papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kali ini giliran PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang sahamnya sudah dihentikan sejak 23 Januari 2020 terkait dengan pemeriksaan.
Saham TRAM (Trada Alam Minera Tbk.) Stockbit
Kinerja KeuanganRiwayat KinerjaTrack Record Pembagian Dividen Untuk Pemegang SahamProspek Bisnis TramKesimpulanBerdasarkan data BEI saham TRAM belum melaporkan laporan keuangannya di tahun 2020 dan juga sudah disuspend sejak akhir Januari 2020 Laporan keuangan terakhir TRAM yang bisa diakses secara umum adalah tahun 2019 Jika mengacu pada laporan keuangan perusahaaan di Q3 2019 pendapatan perusahaan justru tercatat mengalami kenaikan sebesar 33% dari US$24 juta ke US$32 juta secara yoy Namun laba bersihnya justru terkikis sebesar 132% dari untung US$93 ribu pada 9M2018 berbalik rugi bersih US$294 ribu Posisi keuangan perusahaan pertambangan tersebut juga tidak terlalu baik Pos total aset TRAM sebenarnya tumbuh 8$ secara yoy dari US$87 juta ke US$91 juta tetapi kenaikan aset tersebut diiringi dengan kenaikan liabilitas yang signifikan dari US$31 juta ke US$39 juta atau naik 23% Sementaram ekuitas perusahaan juga ikut turun 6% dari US$56 juta ke US$52 juta Disuspensinya saham TRAM karena terjerat kasus Jiwasraya dan telatnya penyetoran laporan keuangan di tahun 2020 seha CAGR atau ratarata pertumbuhan tahunan menjadi salah satu indikator penting untuk mengukur fundamental perusahaan Pada CAGR pos laba bersih TRAM menunjukkan 35% yang artinya perusahaan justru selalu merugi setiap tahunnya dalam kurun waktu 2017 hingga 2019 Yang menjadi menarik dari TRAM adalah pendapatan dan total asetnya dalam waktu 3 tahun tumbuh setidaknya 81% dan 43% Namun tidak menutup fakta bahwa kondisi keuangan tidak baik TRAM pernah membagikan dividen sebesar Rp42 miliar atau 40% dari laba bersih tahun 2010 pada 2011 Namun jika mengacu pada pembagian dividen 5 tahun terakhir saham TRAM sama sekali tidak pernah membagikan dividen Absennya TRAM membagikan dividen 5 tahun terakhir menjadi bukti kuat bahwa perusahaan tidak bisa menghasilkan laba bersih dari bisnisnya Tidak ada berita terbaru seputar TRAM setelah emiten tersebut terjerat kasus Jiwasraya dan sahamnya disuspensi Penetapan komisaris TRAM Heru Hidayat sebagai terdakwa memberi efek domino terhadap perusahaan Berbagai situasi sulit menghampiri perusahaan satu persatu mulai dari terancam delisting hingga kelangsungan usaha yang tidak berjalan mulus BEI menyebutkan saham TRAM berpotensi untuk delisting atau didepak dari bursa saham dalam setahun ke depan Hingga saat ini TRAM sudah mendapat suspensi kurang lebih selama 12 bulan dan akan mencapai 24 bulan pada pada 23 Januari 2022 Berdasarkan pengakuan manajemen terdapat dua dampak langsung yang diterima perusahaan efek dari kasus tersebut yang pertama tertundanya proyek infrastruktur perusahaan dan keraguan supplier pembeli dan rekan kerja terhadap kelangsungan bisnis perusahaan beserta anak perusahaannya TRAM juga mengalami dampak karena adanya penyitaan terhadap entitas anak perusahaan PT Gunung Bara Utama yang dilakukan ole Berdasarkan daya RTI per 23 Februari menunjukkan PER TRAM berada di level 6323 kali sedangkan PBV nya yang berada di angka 050 kali Sederhananya saham TRAM dihargai sangat murah Namun dengan fundamentalperusahaan yang saat ini buruk ditambah kasus yang berpotensi membuat saham ini delisting investor sebaiknya tidak berinvestasi ke saham TRAM hingga pihak perusahaan berbenah dan pulih dari kondisinya sekarang DisclaimerTulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masingmasing individu yang membuat keputusan tersebut Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.
Movers And Shakers On Twitter Today Idx Channel 4 5 Pm Deffid San Opel Discussed With Liza Camelia Suryanata From Financialshp
Emiten Heru Hidayat, TRAM dan SMRU Berpotensi Didepak BEI
Bedah Saham TRAM: Masih Menarik di 2021? Ajaib
Saham TRAM Trada Alam Minera Tbk Berita, Prospek, dan
Chart dan Harga Saham TRAM — IDX:TRAM — TradingView
Melalui keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (28/5/2021) Sekretaris Perusahaan TRAM Asnita Kasmy menjelaskan p ada tanggal 24 Mei 2021 Kejagung melakukan penyitaan saham milik TRAM sebanyak 51% di anak perusahaan PT Hanocem Shipping (HS) berdasarkan Surat Acara Penyitaan tanggal 24 Mei 2021 Bersamaan dengan itu pada tanggal yang sama berdasarkan Berita.